phylum Mollusca
Kata Pengantar
Puji syukur alhamdulilah
penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan hidayahnya sehingga
telah berhasil menyelesaikan makalah ini mengenai “Phylum Molusca”.
Adapun
pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas demi membentuk nilai dalam
mata kuliah Taksonomi Invertebrata dengan dosen bapak Nurul Asikin,M.Pd
Penyusun
mengucapkan terimakasih kepada bapak Nurul Asikin,M.Pd. selaku dosen
pembimbing,orang tua dan rekan-rekan yang telah memberi saran dan kritik yang
membangun dalam penyelesaian makalah ini.
Penyusun berharap semoga dengan
adanya makalah ini penyusun dapat mencapai nilai yang baik serta dapat memberikan
informasi yang berguna bagi rekan-rekan sekalian tentang materi-materi yang di
bahas.
Tanjungpinang,
26 November 2016
Penyusun
Daftar
Isi
Kata
Pengantar…………………………………………………………………………………..i
Daftar
Isi
………………………………………………………………………………………...ii
BAB I Pendahuluan……………….……………….……………….…………………………………....1
A.
Latar
Belakang……………….……………….……………………………………......1
B.
Rumusan
Masalah……………….……………….…………….………………............1
C.
Tujuan
Penulisan ……………….…….……….………………………………............2
D.
Manfaat…………………………………………………………..……………………..2
BAB II
Pembahasan…………………………………………………………………………………….....3
Pembahasan…………………………………………………………………………………….....3
BAB III
Penutup ………………………………………………………………….………………………..24
Penutup ………………………………………………………………….………………………..24
A.
Kesimpulan
…………………………………………………….…………………….24
B.
Saran…………………………………………………….…………………................24
Daftar Pustaka …………………………………BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollucus yang berari lunak. Jadi, jika
ditinjau dari asal katanya,
Mollusca berarti hewan yang memili tubuh lunak. Mollusca mencakup hewan-hewan
yang bersifat triploblastik celomata dengan sebaran habitat yang sangat luas.
Tubuh Mollusca yang lunak sebagai ciri utama dari phylum ini umumnya dilindungi oleh suatu cangkang yang keras.
Mollusca memiliki sifat kosmopolit , dimana hewan-hewan ini memiliki daerah
persebaran yang sangat luas. Mollusca dapat ditemukan di darat, air
tawar, maupun air laut. Dengan persebaran yang sangat luas tersebut, Mollusca menjadi phylum dengn anggota spesies terbesar kedua setelah Arthropoda
Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari siput yang panjangnya
hanya beberpa millimeter hingga cumi-cumi raksasa yang dapat mencapai panjang
18 meter. Bentuk tubuhnya pun sangat bervariasi walaupun bentuk
dasarnya bersifat simetri bilateral. Pada beberapa terjadi
modifikasi dari massa visceral yang mengakibatkan bentuk tubuhnya bersifat
asimetris.
Dalam sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas,
yakni Gastropoda, , Bivalvia, Polyplacophora,
Scaphopoda, dan cephalopoda. Pembagian ini didasarkan pada ciri morfologi, anatomi dan
fisiologis dari hewan-hewan tersebut. Masing-masing kelas tersebut memiliki
ciri tersendiri yang sangat khas dan berbeda dengan kelas-kelas
yang lain.
Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama
dalam kehidupan. Beberapa spesies dari phylum ini menjadi sumber protein
bagi manusia. Selain itu, Mollusca dapat menjadi hama bagi pertanian dan
menjadi inang bagi beberapa cacing parasit yang sangat merugkan bagi
manusia.
B.Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan phylum
Mollusca?
2.Apa yang menjadi
karakteristik atau sifat dari phylum Mollusca?
3.Bagaimana
pengklasifikasian dari phylum Mollusca?
4.Bagaimana peranan
Mollusca dalam kehidupan?
C.Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui pengertian dari phylum Mollusca .
2.Untuk mengetahui karakteristik
atau sifat dari phylum Mollusca.
3.Untuk
mengetahui pengklasifikasian dari phylum
Mollusca.
4.Untuk mengetahui peranan Mollusca dalam kehidupan.
D.Manfaat
1.Untuk
membantu mahasiswa memahami materi tentang phylum Mollusca.
2.Sebagai bahan informasi bagi
masyarakat dalam upaya pemanfaatan phylum Mollusca dalam berbagai sektor
kehidupan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Mollusca
Mollusca
berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah
kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu
dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Mollusca
yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah satu
mollusca yang termasuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan dengan
menggunakan perutnya.
Mollusca
terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
1.Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot.
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot.
Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca
kaki telah termodifikasi menjadi tentakel
yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2.MassaViseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa visceral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel.
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa visceral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel.
3.Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa
viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam
rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang,
lubang ekskresi dan anus.
Sistem
syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi
esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah
terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
Mollusca juga memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan.
Lidah bergerigi itu disebut radula.
Mollusca
hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggan, ikan,
ataupun mollusca lainnya. Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang
hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat
contohnya siput. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada
pada rongga mantel.
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya
organ reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain
(gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat
Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga
menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya
akan menjadi mollusca dewasa.
B.Karakteristik
Mollusca
Moluska
adalah anggota dari filum sangat besar dan beragam aminals invertebrata yang
dikenal sebagai mollusca. filum menyediakan beberapa hewan paling akrab,
termasuk univalves (kelas Gastropoda), bivalvia (kelas Bivalvia) dan
cephalopoda (kelas cephalopoda). Filum mollusca juga termasuk kurang dikenal
froms menyedot sebagai Chitons (kelas Polyplacophora) dan gading menjual (kelas
Scaphopoda), antara lain.
The mollusca
dari sektor Antartika dan sub-Antartika Samudra selatan dijelaskan cukup baik,
sedikit pun beberapa 1.200 moluska diidentifikasi dari daerah, yang didominasi
oleh gastropoda diikuti oleh bivalvia (Lince et al. 2006). Sampai saat ini kita
tahu kira-kira tujuh puluh enam morfospesies molluscan dari lima kelas dari
wilayah HIMMI. banyak di antaranya terlalu kecil untuk ditangkap sebagai
bycatch dan hanya taksa yang lebih besar seperti cumi, siput besar atau kerang
akan akrab bagi pengamat. Namun penting untuk membuat pengamat menyadari
Divercity moluska mereka cenderung encounther.
Mollusca
adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik mempunyai
3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan
endoderm (lapisan dalam) bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat
menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi
sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang tiram,
siput sawah dan bekicot.(Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 86)
Cangkok
kerang ini terdiri dari dua belahan, sedangkan cangkok siput berbentuk seperti
kerucut yang melingkar. Perbedaan lainnya, kaki siput tipis dan rata. Fungsinya
adalah untuk berjalan dengan cara kontraksiotot. (Drs. Adun Rusyana, M.Pd. :
87).
Mollusca
mempunyai alat pencernaan yang sempurna mulai dari mulut yang mempunyai radula
(lidah perut) sampai dengan anus terbuka didaerah rongga mantel. Pernapasan
dilakukan dengan menggunakan insang atau “paru-paru”, mantel atau oleh bagian
epidermis. Alat eksresi berupa ginjal. Sistem syaraf terdiri atas tiga pasang
ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion pedal yang
ketiganyadi hubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. (Drs. Adun Rusyana, M.Pd.
: 87)
Ciri-ciri Mollusca:
Ø
Merupakan hewan multiselular yang
tidak mempunyai tulang belakang.
Ø
Habitatnya di air maupun darat
Ø
Merupakan hewan triploblastik
selomata.
Ø
Struktur tubuhnya simetri bilateral.
Ø
Tubuh terdiri dari kaki, massa
viseral, dan mantel.
Ø
Memiliki sistem syaraf berupa cincin
syaraf
Ø
Organ ekskresi berupa nefridia
Ø
Memiliki radula (lidah bergigi)
Ø
Hidup secara heterotrof
Ø
Reproduksi secara seksual
C. Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan
bidang simetri, kaki, cangkok, mantel, insang dan system syaraf, Mollusca
terdiri atas lima kelas yaitu :
1.
Kelas
Gastropoda (L.Gaster = perut + podos = kaki)
Gastropoda
merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan popular. Ada sekitar 50.000 spesies
Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Oleh
karena banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan.
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah)
dan berbentuk kerucut terpilin (spiral).
Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk
tubuhnya simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak memiliki
cangkok, sehingga sering disebut siput telanjang (vaginula). Hewan ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di
darat.
Pernapasan bagi Gastropoda yang hidup di darat
menggunakan paru-paru, sedangkan Gastropoda yang hidup di air,
bernapas dengan insang.
Gastropoda mempunyai alat reproduksi
jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah
hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu
melakukan autofertilisasi. Alat ekskresi berupa sebuh ginjal yang terletak
dekat jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam rongga mantel. Sistem
peredaran darah adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung terdiri dari
serambi dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh.
Contoh:
Achatina Fulica
a.
Struktur
Tubuh
Tubuhnya bercangkok (concha), kebanyakan berputar ke kanan (dekstral) ada juga yang
berputar ke kiri (sinistral). Putaran ini berasal sari apeks melalui whorl sampai ke aperture. Bagian tengah yang merupakan sumbu putaran disebut
kollumella. Kollumella ini tidak terlihat dari luar.
Cangkok terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
ü
periostrakum, terbuat dari bahan
tandukyang disebut konkiolin
ü
lapisan prismatik, terbuat dari kalsit atau
arragonit
ü
lapisan mutiara, terdiri dari CaCO3,
jernih dan mengkilap.
Lapisan prismatik dan periostrakum dibentuk oleh tepi pallium yang menebal, sedangkan mutiara
dibentuk oleh seluruh permukaan pallium.
Pada waktu aktif tubuh menjulur dari cangkok, terdiri atas bagian:
·
kepala (pada ujung depan agak ke
ventral terdapat mulut, dua pasang tentakel, pada ujung tentakel yang lebih
panjang terdapat mata
·
leher (pada sisi sebelah kanan
terdapat lubang genital)
·
kaki (terdiri atas otot yang kuat untuk merapa)
·
viscera yang belum
begitu jelas batasnya (terdapat di dalam cangkok, berbentuk spiral, ditutupi
oleh mantel, pada bagian tepi cangkok dekat kaki mantel menjadi lebih tebal
disebut gelangan (kollar), di bawah
gelangan ini terdapat lubang pernafasan; rongga mantel berfungsi juga sebagai
organ pernafasan.
b.
Sistem
Pencernaan Makanan
Makanan berupa tumbuh-tumbuhan, dipotong-potong oleh
rahang zat tanduk (mandibula), kemudian dikunyah oleh radula. Zat-zat makanan
diserap di dalam intestin. Saluran pencernaan makanan terdiri atas: rongga
mulut-faring (tempat dimana terdapat radula)-esofagus-temboloklambung-intestin-rektum-anus.
Kelenjar pencernaan terdiri atas: kelenjar ludah, hati, dan pankreas.
c.
Sistem
Peredaran Darah
Jantung terdapat di dalam cavum pericardi, terdiri dari dua
bagian, yaitu satu atrium dan satu ventrikel. Dari ujung ventrikel keluar aorta
yang bercabang dua, yaitu: (1) Cabang yang berjalan kea rah anterior, mensuplai
darah bagian tubuh sebelah anterior (kepala) kemudian membelok ke arah ventral
menjadi arteria pedalis yang mensuplai darah ke bagian kaki; (2) cabang yang
berjalan ke arah posterior, mensuplai darah ke viscera, terutama ke kelenjar pencernaan, ventrikel, dan ovotestes.
Arteria bercabang-cabang yang langsung mencapai rongga-rongga darah atau
hemocoelom (tidak membentuk kapiler-kapiler. Dari hemocoelom, dikumpulkan
kembali melalui sirculus venosus
(=pembuluh darah yang berjalan melingkar). Circulus
venosus terdiri atas dua (masing-masing mengumpulkan arah dari daerah
viscera, daerah kaki dan kepala, kemudian darah diteruskan ke paru-paru (untuk
melepaskan CO2, dan menerima oksigen) selanjutnya masuk kembali ke
atrium kemudian ke ventrikel. Darahnya mengandung pigmen pernafasan yang
berwarna biru (=haemocyanin),
berfungsi untuk mengikat Oksigen, zat-zat makanan, dan sisa metabolisme.
d. Sistem Pernafasan
Alat pernafasan berupa paru-paru
(modifikasi dari rongga mantel yang kaya dengan kapiler-kapiler darah).
e. Sistem Ekskresi
Alat ekskresi berupa nephridia,
terdapat di dekat jantung dan saluran uretranya terletak di dekat anus.
f. Sistem Syaraf
Sistem syaraf terdiri atas: ganglion serebral (sebelah
dorsal), ganglion pedal (sebelah ventral), ganglion parietal (sebelah lateral),
ganglion abdominal (sebelah median), ganglion bukal (sebelah dorsal rongga
mulut).
g.
Organ
Reseptor
Terdapat tiga macam reseptor yang
utama, yaitu:
·
Kemoreseptor (terletak pada tentakel
yang pendek)
·
Photoreseptor (merupakan mata
sederhana yang dilengkapi dengan lensa, sel-sel pigmen dan sel-sel reseptor)
·
Statoreseptor (berupa statokist,
terdapat pada ganglion pedalis dan mendapat syaraf dari ganglion serebralis)
Selain dari itu seluruh permukaan tubuhnya peka
terhadap sentuhan dan stimulant lainnya.
h.
Sistem
Reproduksi
Achatina fulica bersifat hermafrodit, tetapi untuk
fertilisasi diperlukan spermatozoa dari individu lain, karena spermatozoa dari
induk yang sama tidak dapat membuahi sel telur. Ova dan spermatozoa dibentuk
bersama-sama di ovotestis. Ovotestis berupa kelenjar kecil berwarna putih
kemerahan, terletak melekat di antara kelenjar pencernaan (hepatopankreas, pada
apek dari masa viscera). Saluran yang terdapat pada ovotestis, yaitu:
·
Duktus hermaproditikus (=persatuan
saluran halus pada ovotestis)
·
Spermoviduk, terdiri dari dua
saluran yaitu: saluran telur (oviduk), berakhir pada vagina, dan saluran semen (vasdeferens), berakhir pada
penis.
Vagina dan penis mempunyai hubungan terbuka dengan
suatu ruangan, yaitu atrium genital yang mempunyai lubang keluar (=porus
genitalis).
i.
Gerakan dan
Tingkah Laku
Alat gerak ialah kaki. Pada waktu aktif permukaan
bawah kaki menjadi bergelombang dengan amplitude kecil dikarenakan adanya
aktivitas otot-otot dalam dindingnya. Gelombang-gelombang gerakan ini
dikordinasikan oleh susunan syaraf. Permukaan yang dilalui siput darat akan
menunjukkan bekas, karena adanya deretan mukus
yang ditinggalkan dalam perjalanannya. Mukus
ini dihasilkan oleh glandula pedalis dengan salurannya yang bermuara di
permukaan ventral di belakang mulut.
Mukus ini berguna untuk: (1) menjaga agar supaya kaki
tidak menjadi kering, (2) menahan bagian-bagian kaki yang relaksasi: sementara
bagian yang kontraksi bergerak ke depan, konka cenderung jatuh menggantung di
sisi kanan dan secara periodik kembali pada posisi semula oleh karena aktivitas
muskulus kolumellaris. Achatina fulica
aktif hanya pada waktu udara lembab dan merayap kemana-mana terutama pada waktu
malam hari. Pada waktu udara kering tidak aktif (ini disebut aestivasi) dan
menarik tubuhnya ke dalam konka di tempat yang terlindung, kemudian kakinya
mengeluarkan lapisan lendir yang kaku dan mengeras untuk menutup lubang konka
dan mencegah pengeringan lebih.
2.Kelas Bivalvia
Kelas pelecypoda disebut juga dengan
Bivalvia atau Lamellibrankhiata. Bivalvia atau pelecypoda adalah mollusca
yang memiliki dua cangkang. Dua cangkang tersebut terkunci seperti engsel
sehingga dapat terbuka atau tertutup dengan bantuan beberapa otot yang besar.
Ketika menutup, cangkang berfungsi menutupi atau melindungi tubuh dari
predatornya.kata pelecypoda memiliki arti “kaki berbentuk kapak” Hewan Bivalvia
bisa hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya
yang banyak mengandung zat kapur. Contoh hewan kelas ini yaitu remis, tiram dan
kijing. Sedangkan disebut Lamellibrankhiata dikarenakan insangnya berbentuk
lembaran-lembaran.
Pada Bivalvia insang biasanya
berukuran sangat besar dan pada sebagian
besar spesies dianggap memiliki fungsi tambahan yaitu pengumpul makanan,
disamping berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Kepala tidak berkembang
namun sepasang palpus labial mengapit mulutnya. Tubuh bilateral simetris dan
memiliki kebiasaan menggali liang pada pasir dan lumpur yang merupakan substrat
hidupnya dengan menggunakan kakinya. Untuk itu tubuhnya memipih secara lateral
sangat membantu dalam menunjang kebiasaan tersebut.
Bagian
cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral, pada bagian torsal
terdapat:
·
Gigi sendi, sebagai poros ketika
katup membuka dan menutup serta meluruskan kedua katup.
·
Ligament sendi, berfungsi menyatukan
katup bagian dorsal dan memisahkan katup sebelah vertal.
·
Paling luar adalah cangkang yang
berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi seluruh tubuh kerang
·
Mantel, jaringan khusus, tipis dan
kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang lunak. Pada bagian belakang mantel
terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya
air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.
·
Insang, berlapis-lapis dan berjumlah
dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung pembuluh darah.
·
Kaki pipih bila akan berjalan kaki
dijulurkan ke anterior.
·
Di dalam rongga tubuhnya terdapat
berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan yang menembus jantung, alat
peredaran. Dan alat ekskresi (ginjal).
Cangkang
kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urutan dari luar ke dalam sebagai berikut
:
1. Periostrakum,
merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk yang dihasilkan
oleh tepi mantel sehingga sering disebut lapisan tanduk. Fungsinya untuk
melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini berguna untuk
melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang.
2. Prismatik,
lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat
yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yang dihasilkan
oleh tepi mantel.
3.Nakreas,
merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus kalsium
karbonat merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan
mantel. Di lapisan ini, materi organik yang ada lebih banyak daripada di
lapisan prismatic. Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak terdapat pada
tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu mamancarkan keragaman warna.
Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan mutiara
a.Habitat
Anadonta
woodina hidup pada perairan tawar, baik di
kolam, selokan, sungai atau danau. Hewan ini aktif pada malam hari dan
membenamkan dirinya dalam lumpur pada siang hari (Sugiri, 1989).
b.Struktur
Tubuh
Anadonta
woodina memiliki bentuk tubuh oval pada bagian anterior dan menyempit pada
bagian posterior. Panjang tubuh berkisar antara 5-10 cm. Hewan ini memiliki dua
buah cangkang yang bersatu pada bagian dorsal oleh suatu ligament sendi.
Struktur cangkang Anadonta woodina terdiri atas tiga lapisan, yakni
periostrakum yang berupa lapisan tanduk, prismatic berupa lapisan Kristal
kalsium karboat dan nakreas yang tipis mengkilat. Tubuh yang dilindungi
cangkang terdiri atas massa visceral, kaki otot, insang ganda dan mantel. Pada
bagian posterior terdapat sifon ekskuren pada sisi dorsal dan sifon inkuren
pada sisi ventral. Pada bagian dorsal terdapat dua buah otot untuk menutup
cangkang, yakni otot aduktor anterior dan otot aduktor posterior. Selain itu
terdapat otot rectator untuk menarik kaki kearah dalam.
c.
Sistem Pencernaan
Alat
pencernaan makanan terdiri atas mulut di belakang otot aduktor anterior
diantara dua palpus-palpus labial. Esophagus, lambung, usus, rectum, dan dubur.
d.
Sistem Sirkulasi
Sistem
sirkulasi terdiri atas jantung, aorta anterior dan aorta dorsal. Jantung terletak
di bagian dorsal di dalam perikard dan terdiri atas dua aurikel dan ventrikel.
Dari ventrikel muncul dua aorta, yakni aorta anterior yang memasok darah ke
kaki, lambung dan mantel; serta aorta posterior yang memasok darah ke rectum
dan mantel.
e.
Sistem Respirasi
Anadonta
woodina bernapas dengan insang yang berbentuk huruf W yang terdapat pada bagian
kanan dan kiri kaki. Setiap belahan insang terdiri atas dua lamella yang
menyatu di bagian ventral.
f. Sistem Ekskresi
Sistem
ekskresi berupa ginjal yang terletak di bawah perikard. Ginjal berfungsi
membuang limbah dari darah dan dari cairan perikard.
g.
Sistem Saraf
Sistem
saraf terdiri atas tiga pasang ganglion, yakni ganglion cerebral di sisi
esophagus, ganglion pedal pada kaki dan ganglion visceral di bawah otot
adductor posterior. Masing-masing pasangan ganglion dihubungkan oleh saraf
penghubung. Pada setiap ganglion dilepaskan saraf ke organ dan juga terdapat
kommisur serebropedal dan serebroviceral.
h.
Sistem Reproduksi
Hewan
ini bersifat diesius. Masing-masing jenis kelamin memiliki sepasang gonad.
Gonad bercabang-cabang terletak di sebelah atas belitan usus, melepaskan
saluran pendek yang bermuara di dekat lubang saluran ginjal.
i.Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Mollusca
Classis
: Bivalvia
Ordo
: Eulamelibranchia
Familia
; unionidae
Genus
: Anadonta
Species
: Anadonta woodina
3. Kelas Polyplacophora
Polyplacophora adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Mollusca. Contoh yang terkenal dari kelas ini adalah Chiton sp. Chiton sp memiliki struktur yang sesuai dengan kebiasaan melekat
pada batu karang dan cangkang mirip hewan lainnya. Apabila disentuh, akan
melekat erat pada batu karang. Hewan ini merayap perlahan-lahan pada dasar laut
di batu-batuan yang lunak. Sendi-sendi yang dimilikinya dapat dibengkokkan
sehingga tubuhnya dapat dibulatkan seperti bola. Habitat Chiton sp ini
adalah di laut, di daerah pantai sampai kedalaman sedang, dan memakan rumput
laut dan mikro organisme dari batu karang.
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Amphineura
Ordo : Polyplacophora
Famili : Chitondae
Genus : Chiton
Spesies : Chiton sp
b. Struktur Tubuh
Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris bilateral. Mulut tidak
berkembang baik dan terletak di bagian kepala (anterior), sedangkan anus
terletak di posterior. Hewan ini tidak memiliki tentakel dan mata. Permukaan
dorsal tubuhnya tertutup mantel yang dilengkapi delapan kepingan kapur yang
mengandung berlapis-lapis serabut insang. Kadang-kadang kepingan itu dibungkus
lapisan kitin. Saluran mantel terdapat di tepi tubuh. Kakinya pipih dan
biasanya memiliki lidah parut (radula).
c.Sistem Organ pencernaan
Organ pencernaan dimulai dari
mulut yang dilengkapi radula dan gigi – faring – perut – usus halus – anus.
Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut.
d. Sistem saraf
Sistem saraf berupa cincin
esofagus dan dua cabang saraf yang mensarafi mantel dan daerah kaki. Tidak
terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-sel ganglion pada cabang saraf.
e. Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
lakunair (terbuka) terdiri dari jantung, aorta, dan sebuah sinus. Darah mendapat oksigen dari insang.
f. Sistem ekskresi
Ekskresi dilakukan oleh
sepasang ginjal yang bermuara ke arah posterior.
g. Sistem reproduksi
Reproduksi secara seksual,
yaitu dengan pertemuan sel ovum dan sel sperma yang terdapat pada individu
jantan dan betina.
4.Kelas
Schapopoda
Scaphopoda adalah hewan dari anggota
hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Mollusca. Scaphopoda
merupakan kelas terkecil dari mollusca. Hewan ini hanya hidup di laut dan
dipantai yang berlumpur. Cangkangnya tajam berbentuk silinder, taring atau
terompet yang kedua ujungnya terbuka, karena disesuaikan dengan tempat
hidupnya. Warna yang paling sering adalah putih-coklat atau putih-hijau. Cangkang
ini berfungsi untuk melindungi tubuhnya yang sangat lunak. Panjang tubuhnya
sekitar 2 mm – 15 cm. Scaphopoda ini tidak memiliki insang, juga tidak memiliki
jantung dan pembuluh darah.
Hewan ini mempunyai kelamin terpisah, baik yang jantan
maupun betina, melepaskan sperma dan sel telur nya langsung kedalam air. Jika
sel telur ini bertemu maka terjadilah fertilisasi dan lahirlah scaphopoda baru.
Scaphopoda ini memiliki lebih dari 350 spesies dan habitatnya mulai dari laut
dangkal sampai laut dalam, kira-kira 2000 meter dari permukaan laut. Hewan ini
mempunyai kebiasaan pula untuk membenamkan dirinya dipantai.
1.Habitat Scaphopoda
Hidup dan membenamkan diri pada substrat pasir atau
lumpur yang bersih di laut dangkal, beberapa spesies terdapat pada kedalaman
1.850 m. Apabila berjalan di pantai perlu hati-hati karena
hewan ini tumbuh di batu atau benda laut lainnya yang berbaris menyerupai
taring. cangkangnya yang tajam dapat menusuk telapak kaki dan menyebabkan luka.
2.Sistem Organ
·
Reproduksi
Scaphopoda bereproduksi secara seksual.
Fertilisasi dilakukan dengan cara eksternal. Telur dilepaskan secara terpisah
dan sesudah stadium larva yang singkat hewan -hewan muda tenggelam di dasar
laut.
·
Respirasi
Dentalium vulgare tidak
memiliki kepala dan ingsang oleh karena itu Sistem pernapasannya di bantu oleh
mantel. Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan. Cairan tersebut
merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus.
·
Sistem Saraf
System sarafnya berupa tiga pasang simpul saaraf (ganglion), yaitu ganglion
sarebral, ganglion pleural, dan ganglion pedal. Ketiganya dihubungkan dengan
serabutt-serabut saraf.
·
Sistem
Pencernaan
Terdiri atas mulut, kerongkongan yang pendek, lambung, usus, dan anus. Salurannya
memanjang dari mulut hingga anus. Pada mulut ditemukan lidah bergerigi atau
radula.
·
Sistem
Ekskresi
Alat ekskresi berupa ginjal yang dinamakan nefridium
Cara Reproduksi
Scaphopoda memiliki jenis kelamin
terpisah, masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain dan
fertilisasi eksternal. Mereka memiliki gonad tunggal menduduki banyak bagian
posterior tubuh, dan menumpahkan gamet mereka ke dalam air melalui nefridium
tersebut.
Setelah dibuahi, telur menetas
menjadi larva scachophore hidup bebas, yang berkembang menjadi larva veliger yang
lebih mirip dengan dewasa, lalu larva-larva tersebut tenggelam di dasar laut
dan berkembang menjadi dewasa.
5.Kelas
Cephalopoda
|
gurita
|
|
Cumi-cumi
|
Cephalopoda (Yunani: cephale yang berarti
kepala, dan podos artinya kaki) adalah kelas dari Phylum Molluca yang memiliki
alat gerak di bagian kepala. Kelas ini merupakan kelas dengan tingkat evolusi
tertinggi di antara Mollusca. Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang terbagi
menjadi lengan-lengan yang dilengkapi alat pengisap dan system saraf yang
berkembang baik berpusat di kepala. Kelompok ini memiliki badan lunak dan tidak
memiliki cangkang tebal seperti kelas lainnya. Mantelnya menyelimuti seluruh
tubuh dan membentuk kerah yang longgar di dekat leher (Romimohtarto, 2007).
Contoh spesies dari kelas Cephalopoda adalah cumicumi
(Loligo pealii).
a. Habitat
Loligo pealii seperti
halnya anggota Cephalopoda yang lainnya memiliki habitat di perairan laut.
Hewan ini dapat hidup, baik di lautan dangkal hingga laut dalam.
b. Struktur Tubuh
Tubuh terdiri atas kepala yng terletak ventral, leher
yang pendek dan badan yang berbentuk tabung dengan sirip pada kedua
sisinya. Pada kepala terdapat sepasang mata yang berkembang sempurna, dan mulut
yang terletak diujung dikelilingi oleh empat pasang tangan dan sepasang
tentakel. Pada tangan terdapat mangkuk pengisap. Pada sisi
posterior kepala terdapat sifon.
c. Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan makan pada cumi-cumi telah lengkap
dan berkembang dengan baik dan terdiri dari mulut yang mengandung radula,
faring berotot, esophagus, lambung berbentuk kantung, sekum berdinding tipis,
usus, rectum dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas sepasang kelenjar
ludah, hati dan pancreas.
d. Sistem Respirasi dan Sirkulasi
Respirasi dilakukan dengan menggunakan insang yang
berjumlah sepasang di kanan kiri ruang mantel bagian ventral. Sirkulasi darah
dilakukan dengan baik. Alat-alat sirkulasi terdiri atas jantung dan sejumlah
pembuluh darah. Jantung menerima darah dari vena cava anterior dan vena cava
posterior kemudian menuju insang
melalui pembuluh darah afferent ke kapiler dan terjadilah pertukaran O2 dengan
CO2. Darah yang mengandung O2 keluar dari masing-masing
insang melalui pembuluh darah efferent menuju aurikel di setiap sisi yang
masing-masing bermuara pada jantung sistemik.
e. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas otak dan beberapa ganglion,
yakni ganglion serebral, ganglion pedal serta beberapa ganglion yang lain.
f. Sistem Reproduksi
Loligo pealii bersifat
diesius. Pada waktu kopulasi spermatofor dari hewan jantan dimasukan dalam
rongga mantel betina dengan pertolongan hektokotilus yang berbentuk seperti
sisir. Telur cumi-cumi besar dan bersifat megalesita dan jika menetas tidak
melewati tahap larva.
g. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum
: Mollusca
Classis
: Cephalopoda
Sub classis
: Dibranchia
Ordo
: Teuthoidea
Familia
: Loliginidae
Genus
; Loligo
Species
: Loligo pealii (Marshall, 1972: 704)
D.
Peranan Mollusca bagi Kehidupan Manusia
Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan
dampak yang menguntungkan ataupun bersifat merugikan bagi kehidupan manusia.
a.
Yang menguntungkan
ü
Sumber makanan yang mengandung
protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea sp),kerang (Anadara sp),kerang
hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio
sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
ü
Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada
margaritifera).
ü
Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang
tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.
ü
Bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna
sp
ü
Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan
sotong merupakan sumber protein hewani yang cukup tinggi selain enak rasanya
ü
Cangkang dari berbagai mollusca
dijadikan bahan industry dan hiasan karena banyak yang berwarna sangat indah.
ü
Mutiara yaitu permata yang
dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor non migas yang cukup
penting terutama bagi Negara kita.
b.Yang
merugikan
ü Teredo
navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal
ü Lymnea
javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola
hepatica
ü Keong mas
adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula bekicot Achatina
fulica merupakan hama tanaman yang sulit diberantas.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Mollusca
berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi, Filum Mollusca adalah
kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak.
2.
Ciri-ciri Mollusca:
Merupakan
hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang, Habitatnya di ait
maupun darat, Merupakan
hewan triploblastik selomata, Struktur tubuhnya simetri bilateral, Tubuh
terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel, Memiliki sistem syaraf berupa
cincin syaraf, Organ
ekskresi berupa nefridia,
Memiliki radula (lidah bergigi), Hidup secara heterotroph, Reproduksi
secara seksual
3. Klasifikasi
Mollusca terbagi atas 5 kelas, yaitu :
Kelas Gastropoda, Kelas
Bivalvia atau Pelecypoda,
Kelas Polyplacophora atau Amphineura, Kelas Scaphopoda, Kelas
Chepalopoda.
4.
Peranan mollusca bagi kehidupan manusia terdiri
atas :
a. Yang
menguntungkan
Sumber
makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea sp),kerang
(Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia
sp),cumi-cumi (logio sp),remis (corbicula jjavanica),dan
bekicot (Achatina fulica), Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada
margaritifera), Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram
batu,Nautilus dan Tiram mutiara, dll.
b.Yang
merugikan
Teredo
navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal,Lymnea
javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola
hepatica
B. Saran
Peranan karbohidrat dalam tubuh sangat penting terutama
untuk kesehatan. Selain itu sebagai
mahasiswa, kita juga harus lebih banyak mengetahui dan mempelajari tentang
berbagai hal yang menyangkut molekul atau senyawa dalam tubuh, seperti
karbohidrat sebab ini akan menjadi acuan kita dalam memberikan pengajaran
kepada peserta didik nantinya.
Daftar Pustaka
Dahuri, R. 2006. Kumpulan Koleksi Bivalvia.
Pusat Penelitian Kelautan. Jakarta
Jasin, M., 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata.
Sinar Wijaya.Surabaya.
Kimball, J.W., 1999. Biologi Jilid III Edisi V. Erlangga.
Jakarta.
Berdasarkan Standar Isi 2006. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Romimohtarto, K., 2007. Biologi laut. Djambatan. Jakarta.
Sugiri, N., 1989. Zoologi Avertebrata II. IPB. Bogor.
Widayati,
Hartini Etik. Biologi. Intan Pariwara
Komentar