MAKALAH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR Strategi Pembelajaran



MAKALAH
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Strategi Pembelajaran
DosenPengampu: Trisna Amelia
Disusun Oleh :



 
KELOMPOK 3
AZRA YULIA RAHAYU     (150384205004)
ARDIAN MAJID                   (150384205001)
MERY MAHARANI             (150384205044)
SEPTRINA RAHMA YOLA            (150384205055)
RISKA ATMANEGARA      (150384205017)
YULI HARTINI                     (150384205067)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TAHUN 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidik merupakan seseorang yang penting dalam berlangsungnya suatu pendidikan. Guru sebagai seorang pendidik hendaknya memiliki delapan keterampilan dasar mengajar, yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan memberi penguatan, keterampilan membimbing diskusi, keterampilan mengelola kelas, dan terakhir  keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Keterampilan mengajar bagi seorang guru merupakan hal yang sangat penting. Arti penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab seorang guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak didiknya. Kerangka berpikir seperti ini menghendaki seorang guru untuk melengkapi dirinya dengan berbagai keterampilan yang diharapkan dapat membantu dalam menjalankan tugasnya dalam interaksi edukatif. Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang guru.
Di dalam makalah ini akan dibahas keterampilan dasar mengajar. Menjelaskan bagaimana seorang pendidik mempunyai keterampilan dasar dalam mengajar salah satunya yaitu, membuka dan menutup pelajaran. Membuka dan menutup pelajaran merupakan salah satu aspek yang sangat penting dari kegiatan guru. Interaksi didalam kelas cenderung dipenuhi oleh kegiatan pembicaraan oleh karena itu perlu adanya pembukaan dan penutup pelajaran.
Selain membuka dan menutup pelajaran makalah ini juga membahas tentang  keterampilan guru membimbing dikusi kelompok kecil dan mengelola kelas. Dalam kegiatan belajar mengajar, menjelaskan merupakan tindakan yang banyak dilakukan, terutama oleh guru. Apabila seorang guru menjelaskan, artinya guru tersebut memberikan informasi sedemikian rupa sehingga siswa benar-benar mengerti dan memahami apa yang di informasikan oleh guru.
Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian keterampilan dasar mengajar ?
2.      Apa alasan pentingnya keterampilan dasar mengajar ?
3.      Apa saja macam dari keterampilan dasar mengajar ?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui keterampilan dasar mengajar
2.      Mengetahui alasan pentingnya keterampilan dasar mengajar
3.      Mengetahui macam dari keterampilan dasar mengajar

























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar
Istilah mengajar sering disatukan dengan belajar, sehingga sudah menjadi satu kalimat majemuk “kegiatan belajar mengajar” (KBM), proses belajar mengajar (PBM) dan untuk menyebutkan kedua istilah tersebut, saat ini disatukan dengan “pembelajaran”. Dengan demikian jika disebut “pembelajaran” itu berarti menunjukkan proses kegiatan yang melibatkan unsur belajar dan mengajar.
Mengajar (teaching) memiliki banyak pengertian, mulai dari pengertian yang sudah lama (tradisional) sampai pada pengertian yang terbaru (kontemporer). Secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses menyampaikan informasi atau pengetahuan dari guru, dosen, instruktur kepada siswa. Merujuk pada pengertian mengajar tersebut, inti dari mengajar adalah proses menyampaikan (transfer) atau memindahkan. Memang dalam mengajar ada unsur menyampaikan atau transfer dari guru, dosen, instruktur kepada siswa. Akan tetapi pengertian memindahkan tersebut bukanseperti seorang memindahkan air minum dari satu cangkir ke cangkir yang lain. Air yang dipindahkan dari satu cangkir ke cangkir yang lain volumenya akan tetap sama bahkan karena mungkin terjadi proses penguapan,maka volume air yang dipindahkan itu akan semakin berkurang (menyusut) dari keadaan sebelumnya. Oleh karena itu mengajar yang diartikan proses menyampaikan (transfer), maknanya adalah “menyebarluaskan atau memperkaya” pengalaman belajar siswa sehingga dapat mengembangkan potensi siswa secara maksimal.
Keterampilan dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau keterampilan yang khusus yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional. Dengan demikan keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa kemampuan atau keterampilan yang bersifat mendasar dengan beberapa kemampuan atau keterampilan yang bersifat mendasar dan melekat harus dimiliki dan diaktualisasikan oleh setiap guru, dosen, atau instruktur dalam melaksanakan tugasnya.
Keterampilan Dasar Mengajar merupakan hal yang perlu dimiliki oleh guru dari semua bidang studi. Jika dipertimbangkan bahwa bidang-bidang studi yang bermacam-macam mempunyai ciri-ciri pengajaran yang khas, keterampilan mengajar untuk bidang-bidang studi khusus perlu dikembangkan. Perkembangan dunia pendidikan menggunakan media dan teknologi saat ini menyebabkan kekhasan ciri pengajaran dari masing-masing studi makin tampak, dan perbedaannya dengan pengajaran bidang studi lain makin nyata.
Dalam kegiatan mengajar, begitu banyak hal yang harus diperhitungkan oleh guru misalnya:
1.         Keadaan siswa.
2.         Tujuan yang akan dicapai.
3.         Sifat materi yang akan menjadi bahan ajar.
4.         Keadaan sarana.
Mengajar termasuk kegiatan yang kompleks, karena melibatkan kemampuan guru/mahasiswa calon guru untuk menguasai materi, teknik pengelolaan PBM, Pengelolaan waktu, Pengendalian disiplin, Pelayanan terhadap perbedaan kemampuan siswa, Sikap terhadap profesi, Sikap terhadap siswa.
Menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, terutama Pasal 1 guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sementara itu, tenaga pendidik adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat Dengan munculnya UU ini guru/dosen sudah diakui sebagai tenaga professional setara dengan profesi lain. Yang dimaksud profesional di sini adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
1.Ketrampilan Memberi Penguatan
2.Ketrampilan Bertanya
3.Ketrampilan Menjelaskan
4. Keterampilan Mengadakan Variasi


5.Ketrampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
1.Ketrampilan Membuka Pelajaran
Membuka pelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan pra kondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan. Dengan kata lain, membuka pelajaran itu adalah mempersiapkan mental dan perhatian siswa agar siswa terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Secara khusus tujuan membuka pelajaran adalah:
a.Menarik perhatian siswa, yang dapat dilakukan dengan:
·Meyakinkan siswa bahwa materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan berguna untuk dirinya.
·Melakukan hal-hal yang dianggap aneh bagi siswa misalnya dengan menggunakan alat bantu.
· Melakukan interaksi yang menyenangkan.
b.Menumbuhkan motivasi belajar siswa, yang dapat dilakukan dengan:
·Membangun suasana akrab sehingga siswa merasa dekat, misalnya menyapa dan berkomunikasi secara kekeluargaan.
·Menimbulkan rasa ingin tahu, misalnya mengajak siswa untuk mempelajari suatu kasus yang sedang hangat dibicarakan.
· Mengkaitkan materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan dengan kebutuhan siswa.
c. Memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan, dapat dilakukan dengan:
·Mengemukakan tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan.
·Menjelaskan langkah-langkah atau tahapan pembelajaran, sehingga siswa memahami apa yang harus dilakukan.
· Menjelaskan target atau kemampuan yang harus dimiliki setelah pembelajaran berlangsung.

2.Ketrampilan Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui  tingkat keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Menutup pelajaran dapat dilakukan dengan cara:
a.Merangkum atau membuat garis-garis besar persoalan  yang baru dibahas, sehingga siswa memperoleh gambaran yang menyeluruh dan jelas tentang pokok-pokok persoalan.
b.Memusatkan perhatian terhadap hal-hal pokok agar informasi yang telah diterima dapat membangkitkan minat untuk mempelajari lebih lanjut.
c.Mengorganisasikan kegiatan yang telah dilakukan untuk membentuk pemahaman baru tentang materi yang telah dipelajarinya.
d.Memberikan tindak lanjut serta saran-saran untuk memperluas wawasan yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah dibahas.          

3.Tujuan Membuka dan Menutup Pelajaran
a.Menimbulkan perhatian dan motivasi siswa terhadap tugas-tugas yang akan dihadapi.
b.Memungkinkan siswa mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan.
c.Siswa dapat mengetahui pendekatan-pendekatan yang akan digunakan dalam mempelajari bagian bagian pelajaran.
d.Memungkinkan siswa mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang dikuasai dengan hal-hal baru yang akan dipelajari.

6.  Keterampilan Mengelola Kelas
Ketrampilan mengelola kelas merupakan ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan kekondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial. Tujuan Penggunaan Komponen dalam Kelas, yaitu:
1.Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya.
2.Membantu siswa untuk mengerti tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas, dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan, dan bukan kemarahan.
3.Menimbulkan rasa kewajiban melibatkan diri dalam tugas serta bertingkah laku yang sesuai dengan aktivitas kelas.
4.Ketrampilan yang berkaitan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal.

Komponen Keterampilan Mengelola Kelas
a.    Keterampilan yang berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal.
b.   Menunjukkan sikap tanggap, melalui perbuatan sikap tanggap ini siswa merasakan bahwa “guru hadir bersama dengan mereka” dan “ tahu apa yang mereka perbuat”. Kesan ini dapat ditunjukkan dengan cara memandang kelas secara seksama, gerak mendekati, memberikan pernyataan, dan memberikan reaksi terhadap gangguan serta kekacauan.
c.    Membagi perhatian, pengelola kelas yang efektif ditandai dengan pembagian perhatian yang efektif pula.
d.   Memusatkan perhatian kelompok, perbuatan ini penting untuk mempertahankan perhatian siswa dari waktu kewaktu dan dapat dilaksanakan dengan cara menuntut tanggungjawab siswa.
e.  Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas.

7. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur dalam melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi  tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah. Beberapa hal agar diskusi berjalan dengan baik, yaitu:
a. Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim yang bebas dan penuh dengan keterbukaan, kehangatan hubungan antar pribadi, keantusiasan berpartisipasi, kesediaan menerima dan menghargai pendapat orang lain.
b.Perencanaan yang matang akan mempertinggi efektivitas diskusi, perencanaan meliputi:
·         Pemilihan topik atau masalah.
·         Perencanaan dan penyiapan bahan-bahan pengait.
·         Menyiapan diri sebaik-baiknya sebagai pimpinan diskusi.
·         Penetapan besarnya kelompok.
·         Pengaturan tempat duduk yang menyenangkan

     
Komponen Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
a.Pemusatan perhatian.
Selama diskusi berlangsung, guru harus dapat memusatkan perhatian siswa. Pemusatan perhatian dapat dilakukan dengan cara:
1) Merumuskan tujuan atau topik diskusi.
2) Menyatakan masalah-masalah yang spesifik dan menegaskan kembali bila terjadi penyimpangan.
3) Menandai dengan cermat pembicaraan yang tidak relevan yang akan menyimpang dari tujuan diskusi.
4)  Membuat rangkuman sementara atau tradisional sebelum melanjutkan kepada masalah berikutnya.
b.Memperlancar permasalahan.
Permasalahan dapat diperjelas dengan cara:
1) Merangkum ide-ide siswa.
2) Melacak komentar siswa.
3) Menguraikan dan memperluas pandangan siswa dengan cara memberikan informasi tambahan.
c.Menganalisis pandangan siswa.    
Analisis pandangan siswa berkaitan erat dengan usaha guru memperjelas permasalahan. Maksudnya agar kelompok tetap berada dalam suasana partisipasi dan konstruktif.
d.Menyebarkan kesempatan berpartisipasi.
 Partisipasi semua anggota kelompok sangat penting. Untuk itu diperlukan kemampuan guru meningkatkannya. Beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh guru antara lain:
1) Memberikan pertanyaan langsung kepada siswa yang kurang berpartisipasi.
2) Mencegah kegaduhan, menghindarkan pembicaraan serentak.
3) Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli pembicaraan.
4) Mendorong siswa untuk memberi komentar terhadap pendapat teman.
e. Menutup diskusi.
Ketrampilan menutup diskusi dapat diidentifikasikan sebagai:
1) Membuat rangkuman secara jelas dan singkat tentang butir-butir yang penting.
2) Memberitahukan langkah tindak lanjut hasil diskusi Dan mengajak siswa menilai hasil dan proses diskusi.

8.Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perseorangan
Jumlah siswa dalam bentuk pengajaran seperti ini berkisar 3 sampai 8 orang untuk setiap kelompok kecil, dan 1 orang untuk perseorangan. Terbatasnya jumlah siswa dalam pengajaran bentuk ini memungkinkan guru memberikan perhatian secara optimal terhadap setiap siswa. Hubungan antara guru dan siswa pun menjadi lebih akrab, demikian pula hubungan antar siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa format mengajar seperti ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya bantuan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik (materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia.

Komponen dan prinsip keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perseorangan
·                                       Ketrampilan mengadakan pendekatan secara pribadi,
·                                       Ketrampilan mengorganisasi,
·                                       ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar,
·                                       Ketrampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar,
·                                       Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Dari delapan keterampilan dasar yang telah diuraikan  di atas, yang paling penting bagi seorang guru adalah bagaimana guru menerapkan keterampilan tersebut sehingga proses pembelajaran dapat berjalan baik. Adalah sebuah kebanggaan dan kepuasan batin tersendiri bagi seorang guru, bila siswa didiknya mampu memahami berbagai konsep yang disampaikan untuk kemudian mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian perlu diingat oleh para guru, bahwa karena proses pembelajaran yang dilakukan tidak semata-mata merupakan kegiatan transfer of knowledge namun juga transfer of moral value, maka setiap guru wajib kiranya menyisipkan pesan moral dalam setiap event tatap muka dengan siswa didiknya selama proses KBM.           
BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Keterampilan dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau keterampilan yang khusus (most spesifis instructional behaviours) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional. Keterampilan Dasar Mengajar meliputi:
1.      Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
2.      Keterampilan Memberi Penguatan
3.      Keterampilan Bertanya
4.      Keterampilan Menjelaskan
5.      Keterampilan Mengadakan Variasi
6.      Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
7.      Keterampilan Mengelola Kelas
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan

B.     Saran
Sebagai seorang calon guru, hendaknya keterampilan dasar  mengajar ini kita pahami secara benar agar kelak dalam pelaksanaan belajar mengajar yangkita kelola dapat berjalan lancar.









DAFTAR PUSTAKA

Bahri, Djamarah Syaiful.2010.Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.Jakarta: PT.Rineka Cipta
Hasibuan dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rodaskarya.
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dan Implementasinya. Jakarta: Prenada Media.
Sumantri, Mulyani.2001.Strategi Belajar Mengajar. Bandung:CV. Maulana
Usma, Uzar.2009.Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offest.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Herbarium Tumbuhan Paku

LAPORAN PRATIKUM PENGAMATAN BENTUK BAKTERI

laporan wawancara pembelajaran biologi