laporan wawancara pembelajaran biologi
LAPORAN WAWANCARA
Belajar
Dan Pembelajaran
Fitri
Maiziani
Disusun Oleh :
Mery Maharani
(150384205044)
Biologi
06/c
Program Studi
Pendidikan Biologi
Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Maritim Raja Ali Haji
Tahun
Ajaran 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulilah penulis ucapkan kepada Allah SWT
atas segala nikmat dan hidayahnya sehingga dapat melakukan wawancara terhadap
sebuah pembelajaran biologi disekolah dan telah berhasil menyelesaikan LAPORAN WAWANCARA ini.
Adapun
pembuatan laporan wawancara ini bertujuan untuk membentuk nilai dan sebagai
syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester dalam mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran dengan dosen ibu Fitri Maiziani.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Fitri Maiziani
selaku dosen pembimbing,narasumber,orang tua dan rekan-rekan yang telah memberi
saran dan kritik yang membangun dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis berharap semoga dengan adanya laporan wawancara ini
penulis dapat mencapai nilai yang baik serta dapat memberikan informasi yang
berguna bagi rekan-rekan sekalian tentang hal-hal yang di bahas.
Tanjung pinang, 29 Desember 2015
Penulis
I.
Biodata narasumber :
Nama lengkap : Recana
Ginting Munte
Alamat : Jl.
Dirgantara Ganet
Tempat tanggal lahir : Bawang,
15 Juni 1967
Riwayat mengajar : 1991
– 2000 SMAN Tarempa
2000- sekarang SMAN1
Bintan
Riwayat pendidikan : 1981
SDN 003 Kabanjahe
1984
SMP Swasta Usiatamma Namudrasi
1987 SMAN2 Binjai
1990 D3 USU Biologi
Kependidikan
Golongan : 4 A
II.
Pelaksanaan wawancara
Topik Wawancara : Pembelajaran Biologi Disekolah (menemukan kekurangan dari pembelajaran tersebut)
Pewawancara :
Mery Maharani
Waktu Wawancara :
Hari/tanggal : Kamis,
7 Januari 2016
Pukul : 5:43
wib s/d 6:00
Tempat wawancara : Dikediaman Bapak Rencana Ginting Munte,
Jl. Dirgantara
Ganet km 10
III.
Hasil wawancara
1.
Pertanyaan
:
Teori pembelajaran apa yang menurut
bapak paling tepat untuk digunakan dalam pembelajaran?
Jawab :
menurut bapak teori belajar kognitif yang paling baik karena lebih
mementingkan proses pembelajarannya ketimbang hasilnya. Proses bagaimana dya
dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan adalah yang terpenting.
2.
Pertanyaan
:
Teori pembelajaran apa yang menurut
bapak paling tepat untuk digunakan dalam pembelajaran biologi ?
Jawab :
ya menurut bapak,ya tetap kognitif , karna bagaimanapun belajar itu yang
paling penting itu ya prosesnya, juga teori belajar konstruktivistik bagus
untuk biologi karna mengharapkan siswa dapat membangun kosepnya sendiri. Karna
sesungguhnya biologi itu pelajaran yang butuh konsep bukan hafalan jadi
alangkah baiknya jika mereka dapat membangun pemahamannya sendiri terhadap
konsep-konsep.
3.
Jadi,Teori
pembelajaran apa yang bapak gunakan dalam pembelajaran biologi ?
Jawab :
kita tidak bisa terfokus pada satu
teori saja,pasti dalam satu pembelajaran terdapat beberapa teori. Seperti yang
bapak bilang tadi, proses pemahaman konsep pada teori kognitif sangat penting
namun siswa juga harus dapat membangun konsepnya sendiri seperti pada teori
konstruktivistik. Jadi pastinya banyak teori yang digunakan.
4.
Pertanyaan
:
Kendala seperti apa yang pernah bapak temui dalam menerapkan teori belajar
tersebut ?
Jawab :
Susahnya itu saat mereka harus membangun pemahamannya sendiri, tidak semua siswa
yang cepat dalam membangun konsepnya. Malah takutnya jika mereka sudah salah
dalam membangun konsepnya,nanti bisa terus salah kedepannya.
5.
Pertanyaan
:
Pendekatan apa yang bapak gunakan
dalam melaksanakan pembelajaran?
Jawab :
Karena sekolah SMAN1 Bintan ini menggunakan kurikulum 2013 jadi sesuai dengan isi kurikulum itu bapak
menggunakan pendekatan saintific. Pendekatan ini berlaku di seluruh mata
pelajaran tapi kita akui ini sangat cocok untuk pelajaran biologi, sesuai
dengan namanya ya “saintific”.
6.
Pertanyaan
:
Pendekatan saintific itu berlakunya seperti apa pak ?
Jawab:
dalam pendekatan sintific mencakup lima hal yaitu mengamati, menanya, berdiskusi,
mempresentasi dan menyimpulkan. Jadi hampir sama dengan tahap-tahap Metode
ilmiah, makanya sesuai sekali dengan pembelajaran biologi.
Yang paling penting juga siswa harus
sudah punya bekal membaca dari rumah sebelum pembelajaran di sekolah, jadi
apabila hari ini materi belajarnya adalah sekresi, materi itu sudah harus dibaca
dirumah walaupun belum faham 100%, lagi pulakan ada posttest dan pretest sesuai
dengan kurikulum juga itu. Mereka sudah belajar atau belum itu kan nanti
ketahuan di hasil pretestnya.
7.
Pertanyaan
:
Kendala apa yang bapak temukan dalam
menerapkan pendekatan saintific tersebut?
Jawab :
Kan siswa harus dapat bertanya, kendalanya itu kalau siswa tidak ada yang
mau bertanya, sedangkan lamanya proses tanya jawabkan sudah tercantum yaitu
harus 20% dari lamanya proses
pembelajaran, jadi bagaimanapun siswa harus timbul pertanyaaan-petanyaan dalam
benaknya. Itu tugas kita sebagai guru harus dapat memancing siswa bertanya dan
membimbingnya.
Kendala kedua yaitu masalah penerapannya yang mengharuskan guru tidak
banyak ceramah, karna peraturan itu masih baru
banyak guru-guru yang masih sulit melaksanakannya dan bapak sendiri
merasa tidak puas jika tidak banyak menjelaskan dan mentranfer ilmu ke siswa.
Juga karena siswa dari sd dan smpnya guru banyak menjelaskan dan mengajarnya
sedangkan guru-guru sekarang tidak banyak menjelaskan malah siswa menganggap guru itu tidak mengajari
mereka dengan benar atau malah mungkin dikira guru itu tidak pandai mengajar
atau tidak mengusai. Padahal guru yang menerapkan pendekatan itu berusaha
sesuai dengan peraturan dalam kurikulum.
Kendala yang ketiga adalah pr. Pr yang harusnya dikerjakan dirumah tapi
malah dikerjakan di sekolah. Itu menyangkut afektifnya juga, masalah
kedisiplinan mereka,masalah kejujuran dan kerajinan mereka. Susah bagi bapak
untuk tidak memberi mereka sanki jika mereka membuat tugas PR di sekolah,jadi
walaupun dianggap tidak mendidik bapak tetap memberi sanksi berupa berdiri
didepan kelas.
8.
Pertanyaaan?
Apa yang bapak lakukan untuk menyelesaikan kendala dan masalah-masalah
tersebut?
Jawab ?
Untuk masalah pertama bapak terus berusaha untuk dapat memancing siswa
bertanya,karna kadangpun siswa yang punya pertanyaan dalam benaknya takut untuk
disampaikan, nah kita sebagai guru inilah harus dapat memfasilitasi nya.
Memberi dia stimulus agar mau bertanya.
Untuk masalah kedua ini hanya masalah waktu ya,karna bapak sebagai guru
memang terus berusaha untuk dapat melakukan tuntutan kurikulum. Karna kurikulum
ini masih baru ya bapak belum terbiasa mengubah total kebiasan itu, harus
perlahankan.
Dan untuk masalah ketiga, Misalnya
bapak sudah memutuskan untuk memberi sanksi kepada siswa,sanksi itu tidak boleh
sampai bisa dituntut menggunakan komnas perlindungan anak, jika mau di cubit
,cubit saja namun jangan sampai berbekas. Jangan sampai kita niatnya baik untuk
memberi efek jera malah dituntut pula.
9.
Pertanyaan:
Metode apa saja yang pernah bapak terapkan dalam pembelajaran biologi?
Jawab :
metode diskusi yang paling sering digunakan,karna dalam diskusilah siswa
dapat menemukan konsepnya sendiri ketimbang harus menggunakan ceramah. Bapak
juga pakai metode tanya jawab tapi bukan bapak yang jadi penanyanya ,bapak Cuma
memancing agar siswa mau bertanya nanti dari pertanyaan-pertanyaan itu bapak
serahkan lagi kesiswa pertanyaan mana yang sesuai dengan materi yang sedang
dipelajari ,lalu yang menjawab nanti adalah siswa juga,bapak menjawab apabila
siswa benar-benar sudah tak bisa menjawab atau sudah menyimpang, jadi bapak
hanya membimbing proses tanya jawab itu sesuai dengan keinginan kurikulum 2013.
10. Pertanyaan :
Apakah siswa pernah mengeluh dengan metode pembelajaran yang bapak
terapkan?
Jawab :
Kalau ngeluh kebapak sih belum ada. Mereka ikuti saja prosedurnya .
11. Pertanyaan :
Media apa yang sering bapak gunakan dalam menyampaikan pembelajaran?
Jawab :
Kalau bisa alami ya bapak pakai alami, misalnya keanekaragaman hayati,
bapak langsung menggunakan media alam. Apabila untuk mengamati hal-hal yang
kecil menggunakan mikroskop sebagai alatnya,dan untuk lebih jelasnya bapak
pakai powerpoint untuk menayangkan gambar-gambar nya agar bisa lebih difahami.
12. Pertanyaan :
Sebagai seorang guru, motivasi seperti apa yang bapak lakukan untuk
mendorong minat belajar siswa?
Jawab :
Kalau ada pr,bapak betul-betul memeriksa apakah anak-anak mengerjakan pr
ini di sekolah atau dirumah,sewaktu kita memeriksa pr harus jelimet kalaupun
tidak langsung ketahuan saat memeriksanya, saat diberi soal yang sama dengan pr
itu ternyata jawabannya berbeda,kan ketahuan. Kita nasehati, beri dia sanksi
agar dia jera dan tidak mengulanginya lagi, kalau juga misalnya tidak membuat
pr bab 1, pada minggu selanjutnya mengumpulkan
pr bab 2 tetap harus dikumpulkan pr bab 1 kemarin,jadi jangan saat dia
tak mengerjakan pr dianggap selesai hari itu, harus tetap dya kumpulkan. Jadi
semakin banyak kali dia tak mengerjakan pr makin bertumpuklah pr nya. Jadi
pastinya dya berusaha untuk selalu mengerjakan pr dirumahkan. Dan untuk
mengerjakan pr dia akan belajar.
13. Pertanyaan :
Menurut bapak hakikat belajar itu apa?
Jawab :
mengubah tingkah laku, baik kognitif, psikomotor atau afektifnya, merubah
dari tidak tahu menjadi tahu, yang tahu menjadi lebih tahu,lalu menjadi faham,kalau
sikap, dari tidak baik menjadi baik,dari yang baik menjadi lebih baik dan dan
begitu seterusnya.
14. Pertanyaan :
Menurut uu no 20 tahun 2005 pasal 29 ayat 2 salah satu peran guru adalah
mendesain pembelajaran, (dengan membuat perangkat rpp,silabus,prota,dan
prosem). Bagaimana bapak mendesain nya?
Jawab :
kalau silabus sudah dari kurikulum 2013
ini. Dimulai dari membuat program tahunan dulu baru program persemesternya..
kalau prosem itu membuat program persemesternya disesuaikan materi dengan jam
belajar efektif dikalender pendidikannya. Dilihat pada bulan Juni misalnya jam
aktif belajarnya 22 hari ,jadi dialokasikan jamnya itu. Didalam itu terbagilah
adanya beberapa kompetensi inti ,disana dibagi materi-materi perjam nya. Setelah
di buat program semester lalu membuat Rpp. Rpp itu didalamnya ada ppm yaitu
dari pembukaan,kegiatan inti ,penutup,dari pembukaan sebelum pembelajaran itu
tercantum disitu,kegiatan pretest,post test, dan paling penting harus
menyampaikan tujuan pembelajarannya. Tujuan pembelajaran itu ya ditolak dari
indikator lalu baru masuk kekegiatan inti. Sedangkan kegiatan inti itu mencakup
beberapa kompetensi inti yang harus dipelajari, yaitu:
isi kompetensi inti 1 hubungan kita dan tuhan
isi kompetensi inti 2 hubungan sesama manusia
isi kompetensi inti 3 sifatnya kognitif
isi kompetensi inti 4 sifatnya psikomotor
isi kompetensi inti 1 hubungan kita dan tuhan
isi kompetensi inti 2 hubungan sesama manusia
isi kompetensi inti 3 sifatnya kognitif
isi kompetensi inti 4 sifatnya psikomotor
15. Pertanyaan :
Bagaimana cara bapak mengevaluasi hasil belajar siswa (kognitif,afektif,dan
psikomotor) ?
Jawab :
Kalau untuk kompetensi inti satu dan dua yaitu termasuk dalam afektiif kita
melalui pengamatan terhadap prilakunya dari siswa melakukan do’a sebelum
belajar,harus ada daftar nilai setiap belajar mengajar,misalnya untuk
diskusi harus ada penilaian ketekunan,
kerjasama, keaktifan dan lain-lain. Tapi ini ribet ya,kalau bapak melihat siapa
yang paling menonjol dan siapa yang paling pasif itu yang bapak nilai
selebihnya bapak samakan saja semuanya.
Kalau kognitif bisa dilihat dari soal objektif dan esay pada ulangan
harian,uts, uas dan soal-soal lainnya.
Untuk psikomotor bapak niai saat melakukan praktikum labor dan lapangan, juga
bisa dalam ujian tertulis yang soalnya sifatnya psikomotor.
16. Pertanyaan :
Bagaimana cara bapak mengevaluasi program pembelajaran yang sebelumnya
dirancang?
Jawab :
Iya itu seharusnnya dilakukan dengan melakukan ptk ( penelitian tindakan
kelas ) setelah dirancang program pembelajaran,di aplikasikan, dilihat
bagaimana prosesnya, berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Kalau
banyak siswa yang harus remedial saat evaluasi,berarti program kita ini tidak
tepat dan harus direvisi lagi,iya dalam kurikulum itu harusnya dilakukan,
setelah merevisi,kegitan pembelajaran itu dilakukan lagi hingga dapat tercapai
apa yang diharapkan, tapi jujur itu tidak bapak lakukan karna itu sangat butuh
waktu yang banyak. Bapak merasa kekurangan waktu jika setiap rancangan harus
dievaluasi dan di revisi untuk dilakukan pembelajaran lagi.
17. Pertanyaan :
Menurut bapak tujuan pembelajaran yang tercapai itu yang seperti apa ?
Jawab :
Apabila sudah ada perubahan tingkah laku dari yang buruk menjadi baik, yang
baik menjadi lebih baik, dan menjadi lebih baik lagi. Kalau kognitifnya dari
yang tidak tahu menjadi tahu,yang tahu menjadi lebih tahu, kemudian menjadi
faham, lebih faham dan selanjutnya.
IV.
Analisis
Pemikiran seorang guru
bahwa proses lebih penting daripada hasil adalah suatu yang sangat baik. Karna
dengan anggapan yang demikian guru tidak akan hanya terfokus pada pencapaian
hasil evaluasi yang baik, tapi lebih memperhatikan siswanya untuk memperoleh pemahaman
dan perubahan tingkah laku yang diinginkan.
Mengkolaborasikan beberapa
teori belajar dalam aplikasi pembelajaran adalah keputusan yang baik karna dengan
demikian kekurangan dalam satu teori dapat diganti dan dilengkapi dengan
keunggulan dari teori belajar yang lain sehingga pembelajaran akan menjadi lebih
sempurna.
Menurut analisis saya
permasalahan yang lebih sering muncul berakar dari segi kurikulum. Kurikulum
2013 yang baru diaplikasikan ditahun 2015 ini mempunyai andil yang cukup besar
dalam menimbulkan pro-kontra dikalangan unsur-unsur pendidikan. Perubahan
kurikulum itu bagai telah menjungkir-balikkan pelaksanaan pembelajaran. Hampir
100% aspek yang terdapat dalam kurikulum baru berbeda dari kurikulum yang
sebelumnya digunakan (ktsp) membuat ketidaksiapan pendidik maupun peserta
didik. Akibatnya guru banyak yang salah faham dalam mengaplikasikannya. Bapak
rencana ginting munte mengakui bahwa dirinya dan guru- guru lain masih belum
terlalu faham dengan pelaksaan pembelajaran yang direncanakan dalam kurikulum,
dan masih butuh banyak sosialisasi lagi. Kurang fahammnya seorang pendidik
untuk melaksanakan rencana pembelajaran merupakan angka minus untuk mencapai
hasil pembelajaran yang maksimal.
Menurut saya dari segi
siswa hanya butuh waktu untuk dapat membuat mereka terbiasa sehingga mampu
menjalankan tuntutan-tuntutan dalam kurikulum. Karena sesungguhnya didalam
kurikulum 2013 mengandung aspek pembelajaran yang sangat kompleks sehingga jika
semua unsur pembelajaran siap melakukannya akan mencapai hasil yang sangat
baik.
Dalam pembelajaran biologi
di SMA Negeri 1 Bintan, guru tidak mempunyai masalah serius dengan stuktur dan
infrastuktur pendukung pembelajaran Biologi. Karna laboraturium dan
perangkat-perangkatnya dinyatakan sudah cukup lengkap, jikapun belum
benar-benar lengkap gurulah yang berperan untuk lebih kreatif sehingga
pembelajaran tidak terhambat oleh nya.
Pendekatan saintifict yang
digunakan merupakan pendekatan yang dianjurkan oleh kurikulum yang dalam
teorinya merupakan pendekatan yang mencakup metode pembelajaran yang sangat
kompleks. Didalamnya mencakup beberapa metode belajar yang di gabungkan secara
sistematis, dari mengamati,metode tanya jawab, metode diskusi, presentasi serta
cara penarikan kesimpulan.
Selain mencakup metode
belajar yang kompleks, pendekatan ini juga melakukan evaluasi yang kompleks
yaitu dari segi afektif, kognitif, dan psikomotor. Namun karena mewajibkan
penilaian yang begitu rinci juga terhadap sikap dan keterampilan anak, membuat
tugas guru sebagai pengevaluasi menjadi lebih banyak dan rumit karna harus
mengamati satu persatu anak dan mengetahui sikap nya. Menurut saya dalam
teorinya ini adalah sangat baik, namun dalam pengaplikasiannya besar
kemungkinan hasil evaluasi tidak tepat, karena tidak mungkin seorang guru dapat
mengetahui secara keseluruhan sikap dan keterampilan sekitar 30 anak sekaligus.
Seperti halnya yang dilakukan bapak rencana ginting munte dalam mengevaluasi
siswanya, ia hanya menilai siswa yang paling menonjol dan siswa yang paling pasif
sedangkan siswa yang lainnya disamakan nilainya dalam setiap kali penilaian
afektis dan psikomotor. Ini menyebabkan hasil evaluasi yang tidak valid, karna
tidak mungkin sekitar 25 orang anak mempunyai tingkat keterampilan atau sikap yang sama. Bapak rencana ginting juga mangakui
bahwa ia memang tidak sanggup untuk mendapatkan hasil yang valid saat
mengevaluasi, baginya itu suatu yang sangat sulit untuk dilakukan.
Keberhasilan pembelajaran
juga merupakan tanggung jawab seorang guru terhadap rancangan pembelajarannya
yang berupa rpp, prota, dan prosem. Sebagai seorang yang berkewajiban
merancang, guru juga yang berkewajiban mengevaluasi program rancangannya.
Harusnya PTK (Peninjauan Tindakan Kelas ) terus dilakukan untuk mendapatkan hasil
evaluasi terhadap program yang sebelumnya dirancang sehingga dapat menentukan
tepat atau tidaknya rancangan tersebut terhadap pembelajaran disebuah kelas. Hasil
evaluasi terhadap program pembelajaran didapatkan agar guru dapat memperbaharui
rancangannya di pembelajaran yang akan datang.
Komentar