LAPORAN PRATIKUM PENGAMATAN BENTUK BAKTERI
LAPORAN
PRATIKUM
PENGAMATAN
BENTUK BAKTERI
Dra Nevrita, M.Pd, M.Si

Disusun oleh :
Kelompok 10
Mery Maharani (150384205044)
Nolis Febry Anggraini (150384205044)
Rido Hermawan (150384205044)
Septryna Rahmayola (150384205044)
Kelas
biologi 06 / C
Program
Studi Pendidikan Biologi
Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan
Universitas Maritim Raja Ali Haji
2016/2017
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan laporan praktikum biologi yang sempat tertunda.
Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Guru Pembimbing yang telah dengan penuh kesabaran mengarahkan saya dalam
pelaksanaan praktikum ini.
Penyusunan laporan praktikum ini telah diusahakan semaksimal mungkin dan sesuai
dengan format yang telah ditetapkan. Mengenai isi laporan telah diupayakan
sesuai dengan tujuan praktikum dengan didasarkan pada berbagai sumber referensi
lainnya.
Akhirnya saya berharap semoga laporan ini bisa memberikan manfaat bagi kita
semua. Amin.
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
i
Daftar
Isi
ii
BAB
I
1
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
1.2 Rumusan
Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
2
Dasar Teori
2.1 Landasan Teori
BAB
III
3
Metode Praktikum
3.1 Waktu dan Tempat
3.2 Alat dan Bahan
3.3 Langkah Kerja
BAB
IV
4
Data Pengamatan
4.1 Hasil Pengamatan
BAB V
5
Pembahasan
5.1 Analisis Data
5.2 Perbandingan dengan Referensi lain
BAB
VI
9
Kesimpulan
BAB
VII
10
Daftar Pusaka
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Jika mendengar kata bakteri, mungkin kita membayangkan
bakteri sebagai sesuatu yang dapat menyebabkan penyakit. Hal tersebut tidak
sepenuhnya benar karena di antara sekian banyak jenis bakteri, hanya 1% yang
bersifat patogen atau penyebab penyakit, sedangkan sisanya justru merupakan
organisme yang bermanfaat.
Bakteri di alam jumlahnya sangat banyak. Sebagai contoh
dalam 1 gram tanah di perkirakan terkandung 100 juta sel bakteri, sedangkan
pada 1 ml susu segar terkandung lebih dari 3.000 juta sel bakteri. Bakteri
bersama dengan fungi atau jamur, memegang peran penting bagi kelangsungan hidup
organisme lain. Mereka dapat menguraikan materi organik dari tumbuhan dan hewan
yang telah mati sehingga siklus materi dapat terus berlangsung. Dengan
berlangsungnya siklus materi, maka materi yang dibutuhkan oleh makhluk hidup
akan selalu tersedia.
Selain dapat menimbulkan penyakit bagi manusia, bakteri juga
dapat digunakan untuk meningkatkan taraf hidup manusia karena dapat
meningkatkan ekonomi. Peran bakteri menguntungkan bagi manusia, akan dibahas
pada penjelasan selanjutnya, yaitu pada bioteknologi.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dari praktikum ini adalah :
1. Bagaimana bentuk bakteri pada air
kolam ?
2. Bagaimana bentuk bakteri pada air
danau ?
3. Bagaimana bentuk bakteri pada lendir
kentang busuk?
1.3
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
Mengamati dan memperlajari bentuk
bakteri
1. Mengetahui bentuk bakteri pada air
kolam
2. Mengetahui bentuk bakteri pada air
danau
3. Mengetahui bentuk bakteri pada
lendir kentang busuk
BAB II
Dasar Teori
2.1
Landasan Teori
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah
kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti
sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan
berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam
kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen
penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat
memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri.
Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti
sel, kerangka sel, dan organel-organel lain
seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi
dasar perbedaan antara sel prokariot dengan
sel eukariot yang lebih kompleks.
Bakteri
dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara,
dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai
agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia. Pada umumnya,
bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter
hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding
sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan
pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat
motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.
Bakteri pertama
ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan menggunakan mikroskop
buatannya sendiri (Tamher, 2008). Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani,
yaitu bacterion yang berarti tongkat atau batang. Sekarang nama itu dipakai
untuk menyebut sekelompok mikroorganisme yang bersel satu, tidak berklorofil
(meskipun ada kecualinya), berbiak dengan pembelahan diri serta demikian
kecilnya sehingga hanya tampak dengan mikroskop. Berbagai jenis bakteri dapat
dibedakan menurut bentuknya yang kadang tercermin pada namanya (Dwidjoseputro,
1990 dan Purnawijayanti, 2001 dalam Suhartini, 2003).
Bakteri adalah salah satu golongan organisme
prokariotik (tidak memiliki selubung inti). Bakteri sebagai makhluk hidup tentu
memiliki informasi genetik berupa DNA, tapi tidak terlokalisasi dalam tempat
khusus (nukleus ) dan tidak ada membran inti. Bentuk DNA bakteri adalah
sirkuler, panjang dan biasa disebut nukleoi. Pada DNA bakteri tidak mempunyai
intron dan hanya tersusun atas akson saja. Bakteri juga memiliki DNA
ekstrakromosomal yang tergabung menjadi plasmid yang berbentuk kecil dan
sirkuler ( Jawetz, 2004) .
Karakteristik
Bakteri yaitu :
1.
Organisme prokariotik (inti sel tidak memiliki membran inti/karioteka)
2.
Uniseluler, dengan ukuran panjang 2 -3 milimikron dan lebar 1 – 2
milimikron
3.
Cara hidup soliter dan berkoloni
4.
Cara mendapatkan makan yaitu :Autotrof (dapat mensintesis makanan
sendiri) dan Heterotrof (tidak dapat mensintesis makanan sendiri
5.
Memiliki bentuk tubuh yang beranekaragam
6.
Hidup dilingkungan ekstrim, dll
a
Struktur Bakteri
Bakteri memiliki 2 pembagian struktur yaitu :
1.
Struktur
dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)Meliputi: dinding sel, membran
plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
2.
Struktur
tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) Meliputi: kapsul,
flagelum, pilus(pili), klorosom, dan endospora.
Struktur bakteri terdiri dari beberapa bagian (Nasution, 2014), yaitu :
1.
Dinding Sel
Lapisan selubung sel yang terletak antara
membran sitoplasma dan kapsul disebut dinding sel. Dinding sel bakteri bisa
begitu kuat karena lapisannya yang tersusun atas suatu bahan yang disebut
murein, mukopeptida, atau peptidoglikan (semuanya merupakan suatu bahan yang
sama). Berdasarkan perbedaan respons terhadap prosedur pewarnaan gram
(klasifikasi ini dilakukan oleh ahli histology Hans Christian Gram) dan
struktur dinding bakteri, bakteri diklasifikasikan menjadi bakteri gram negatif
dan bakteri gram positif.
2.
Membran plasma
Membrane plasma adalah
membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan
protein. Selubung sel bakteri ini mengandung daerah transpor untuk menutrisi
daerah reseptor untuk virus bakteri dan baktreiosin., mempermudah interaksi
inang-parasit, di samping sebagai tempat reaksi komponen dan antibodi, dan
sering mengandung komponen toksik untuk inang. Membran plasma ini mempunyai sifat yang semipermeabel.
3. Sitoplasma adalah cairan sel
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma,
tersusun atas protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan
makanan yang dibutuhkan.
6. Flagel
Flagel adalah alat yang digunakan untuk gerakan bakteri.
Semua bakteri yang berbentuk lengkung dan sebagian bakteri-bakteri yang
berbentuk batang mempunyai flagel. Bakteri yang berbentuk coccus jarang sekali
yang mempunyai flagel. Ukuran flagel sangat kecil dan tidak terlihat dengan
mikroskop tanpa pengecatan. Tebal flagel antara 0,02 – 1 mikron, tergantung dari
spesies bakteri, sedang panjangnya flagel biasanya melebihi panjangnya sel
bakteri. Flagel terdiri dari bahan protein yang elastik, disebut flagelin yang mirip dengan myosin (suatu
protein pada otot). Flagel berasal dari protoplasma, buka berasal dari dinging
sel.
a. Monotrik yaitu flagela pada satu ujung.
b. Lopotrik yaitu flagel pada banyak ujung.
c. Peritrik yaitu flagel pada seluruh permukaan sel.
7.
Kapsul dan Glikokaliks
Kapsul adalah polimer yang membentuk selubung
padat menyelimuti sel. Glikokaliks adalah polimer membentuk jaringan longgar
berupa fibril-fibril yang meluas ke arah luar sel.
8.
Fili (Fimbria)
Fili adalah benang-benang halus yang menonjol keluar
dari dinding sel. Kebanyakan terdapat pada bakteri gram negative. Panjang fili
berkisar antara 0,5 – 20 mikron. fili tersusun melingkari sel, mempunyai jumlah
kurang lebih 150 buah tiap sel.fili mengandung suatu protein yang disebut
pilin. Berdasarkan
fungsinya, fili dibedakan menjadi 2:
1.Fili biasa, yang berperan dalam pelekatan
bakteri simbiotik atau pathogen ke sel host.
2.Fili seksual, yang berperan dalam perlekatan
sel donor (sel yang memberikan kromosom) ke resipien (sel yang menerima
kromosom dari sel donor) pada proses konyugasi bakteri.
9. Endospora
Endospora yaitu suatu
benda berbentuk bulat atau bulat lonjong, bersifat sangat membias cahaya, sukar
dicat dan sangat resisten terhadap faktor-faktor luar yang jelek. Fungsi spora
pada bakteri bukan sebagai alat reproduksi seperti halnya pada fungi. Spora
bakteri mempunyai arti lain, yaitu bentuk bakteri yang sedang dalam usaha
mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari luar.
10. Klorosom
Klorosom adalah
struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen
klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat
pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
b
Bentuk Bakteri
Ukuran bakteri bervariasi baik penampang maupun panjangnya, tetapi pada
umumnya penampang bakteri adalah sekitar 0,7-1,5 µm dan panjangnya sekitar 1-6
µm (Tim Mikrobiologi FK Universitas Brawijaya, 2003). Bakteri memiliki 3
bentuk, yaitu :
1.
Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan
mempunyai beberapa variasi sebagai berikut :

a.
Mikrococcus, jika kecil dan tunggal.
b.
Diplococcus, jika bergandanya dua-dua.
c.
Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar.
d.
Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus.
e.
Staphylococcus, jika bergerombol
f.
Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai.
2. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau
silinder dan mempunyai variasi sebagai berikut :

a.
Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua.
b.
Monobacill ,jika satu
c.
Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai.
3.
Spiril (Spirilium) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai
variasi
sebagai berikut :

a.
Vibrio (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran.
b.
Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran.
c.
Spiroseta
yaitu bentuk sel seperti sekrup
Bentuk
tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan,medium dan usia.
Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri,kondisinya
terus sama. Pada umumnya bakteri dan usianya lebih muda ukurannya relatif lebih
besar daripada yang sudah tua (Tamher, 2008).
BAB III
Metode Praktikum
3.1
Waktu dan Tempat
Waktu
: Senin, 28 november 2016 ( jam 08.00- 09.00 )
Tempat
: Lab. Fakultas Ilmu Kelautan Umrah, Senggarang.
3.2
Alat dan Bahan
Alat : Mikroskop,
Kaca Obyek
Kaca penutup
Tusuk Gigi
Pipet tetes
Alat tulis
Metilen blue
Tissue
Alcohol 70%
Bahan : Kentang busuk
Air
kolam
Air
danau
3.3
Langkah Kerja
1. bersihkan kaca preparat, kaca
penutup dan tusuk gigi dengan menggunakan kapas yang sudah dibasahi alcohol
2. sentuh tusuk gigi pada lendir yang
ada pada kentang busuk
3. oleskan lendir yang ada pada tusuk
gigi secara merata pada kaca objek
4. kerinkan preparat dengan cara
diangin-anginkan
5. teteskan metilen blue diatas kaca
objek yag sudah berisi lendir yang mengering biarkan 10 menit
6. fiksasi preparat dengan cara
melewatkan kaca objek diatas nyala api sebanyak 3 kali dengan selang waktu 1
detik
7. siram dengan air agar metilen blue
hilang, jangan digosok
8. keringkan preparat dengan cara
diangin-angin kan, lalu tutup dengan kaca penutup
9. amati dibwah mikroskop, gambarkan
hasil pengamatan
10. untuk mengamati air kolam dan air
danau dengan cara tetesi air kolam dan air danau keatas kaca objek
11. amati dibawah mikroskop dan
gambarkan hasil pengamatan.
BAB IV
Data
Pengamatan
4.1
Hasil Pengamatan
|
Ditemukan pada
|
Gambar
|
Keterangan
|
Bakteri
|
|
Air kolam pada perbesaran
|
|
|
|
|
Air danau pada perbesaran
|
|
|
|
|
Kentang busuk pada perbesaran
|
|
|
|
BAB
V
Pembahasan
5.1
Analisis Data
Bentuk bakteri pada lendir kentang ada
berbagai macam yang kami dapatkan. Ada yang seperti gelembung, bintik hitam,
garis – garis, dan lain-lain.
BAB
VI
Kesimpulan
Dalam
penelitian ini, tidak ditemukan bakteri karena masih terdapat kandungan air dan
sel kentang ikut tercampur dalam lendir kentang yang sudah membusuk. Yang saya
dapat hanya gelembung air dan sel kentang.
Daftar Pusaka
Komentar